Beberapa hari yang lalu ketika aku menjemput istriku di Bandara Soekarno Hatta, aku bertemu dengan beberapa teman lama yang pernah bekerja dan bekerja sama dalam satu Kantor. Secara kebetulan kami bertemu dengan tujuan yang sama yaitu menjemput para Istri masing-masing yang melakukan perjalanan wisata bersama-sama.
Seperti biasa, kalau sudah ketemu pasti akan bercerita tentang masalah-masalah kantor dulu. Dari masalah pekerjaan sampai ke masalah pensiun. Kebetulan juga teman-teman yang bertemu ini ada yang masih aktif dan juga ada yang sudah pensiun, termasuk aku yang sudah pensiun. Walaupun obrolan sambil diselingi ledekan-ledekan tapi kami bisa tertawa bersama-sama mentertawakan diri kita sendiri.
Tanpa disengaja, salah satu teman mengatakan di salah satu topik yang dibicarakan bahwa dia sebenarnya sudah direncanakan untuk menggantikan aku (ketika aku masih aktif dulu). Saat itu hatiku berdetak, aku jadi teringat sekian tahun yang lalu ketika aku "akan dicopot" dari Jabatan-ku karena aku dianggap bersalah karena alasan yang tidak jelas. (Cerita tentang masalah ini bisa dibaca disini).
Memang ketika itu sudah ada Sidang Jabatan dan sudah di putuskan aku di ganti dan Pejabat yang ditunjuk menggantikan aku pun sudah di tunjuk. Tapi aku tidak tahu siapa yang akan menggantikan aku dan baru tahu siapa pengganti yang akan menggantikan aku saat itu justru setelah 4 tahun kemudian dan informasi yang kuterima langsung dari orang yang direncanakan akan menggantikan aku.
Tapi perkembangan selanjutnya saat itu, proses penggantian tidak jadi dilakukan karena sesuatu dan lain hal yang aku sendiri juga tidak tahu mengapa tidak jadi padahal aku sudah pasrah karena aku memang merasa tidak bersalah, semua prosedur sudah aku lakukan, reporting/pelaporan juga sudah disampaikan sesuai hierarki saat itu tapi tetap dianggap salah walaupun aneh juga aku tidak pernah dipanggil oleh yang "menyalahkan" aku, juga tidak pernah ada teguran baik lisan atau tertulis termasuk pernyataan tidak puas pun tidak pernah ada.
Ini merupakan sekelumit kisah yang pernah aku alami, dimana aku hanya sebagai karyawan biasa yang tidak dekat dengan pejabat sehingga dengan "mudah" disingkirkan oleh seorang penjabat yang mempunyai "kekuasaan" untuk itu ! Padahal aku ditugaskan di Jabatan itu juga setelah mengikuti Job Tender, bukan atas penunjukan untuk menjabat di posisi itu !