5 Kiat Menulis Memoar  

Posted by: AKI-G@UL in

1. Menulis memoar, bukan Autobiografi.
Sebuah autobiografi menceritakan seluruh kisah hidup, tetapi memoar hanya menceritakan sepenggal kisah perjalanan hidup. Anda hanya akan menulis satu biografi, sementara anda bisa menulis lebih dari satu memoar. Menulis memoar tidak akan menjadikan anda kesulitan !

2. Peta hidup Anda.
Beberapa orang mempunyai satu cerita yang sangat hebat untuk diceritakan, sedangkan yang lain barangkali mungkin mengalami kesulitan menemukannya. Tristine Rainer, penulis Your Life as Story , menyarankan untuk memetakan hidup sebagai penambah perspektif. Untuk melakukannya, masuklah kedalam suasana retrospeksi, susun daftar bantuan dari teman atau pasangan, dan petakan hidup anda kedalam enam peristiwa yang paling bermakna. Ketika anda berpikir matang dan jujur, biasanya sebuah peristiwa penting akan muncul dengan kesan menarik dan atau bermakna. Apabila tidak adapun anda jangan khawatir karena masih ada cara lain. Cobalah membagi hidup dari sisi pilihan yang kritis, orang-orang yang berpengaruh, konflik, keyakinan, pelajaran, bahkan dari kesalahan. Bereksperimenlah sampai anda menemukan kisah kisah yang ingin diceritakan, yakni pengalaman yang benar-benar Anda senangi.

3. Jangan mulai dari awal.
Menceritakan kisah-kisah Anda secara runtun ? Rasanya jalan ceritanya akan mudah ditebak, Ingatlah bahwa buku-buku favorit anda kebanyakan justru tidak dimulai dari awal, malahan buku-buku itu justru begitu memukau karena ada kekuatan langsung yang menggugah rasa ingin tahu. Awal yang bagus akan menarik minat untuk membaca, membuat para pembaca tertarik tanpa membocorkan hasil akhirnya lalu ceritakan kembali secara runtun awal dan masukkan dalam latar belakang.

4. Gunakan semua Indra.
Penulis terbaik menciptakan dunia baru untuk ditempati pembacanya. Namun kebanyakan penulis memoar membuat naskah pertama yang datar. Untuk membuat Pembaca (dan juga Anda) hanyut dalam kisah tersebut, tulislah secara jelas melalui detail, dengan menggunakan semua indra untuk menciptakan kembali sebuah peristiwa secara penuh. Anda bisa mengajarkan diri Anda sendiri untuk melakukannya. Kali lain anda bisa melakukannya ketika sedang menunggu dirumah makan, ruang praktek dokter, atau bahkan ditengah kemacetan lalu-lintas, memperhatikan pemandangan, mendengar bunyi, bau dari tekstur yang beragam. Itu dilakukan penulis, baik dalam kenyataan maupun dalam cerita.

5. Latihlah otot menulis.
Anda memiliki otot menulis dan otot ini membutuhkan latihan agar dapat bekerja dengan baik. Tetapkan misi harian untuk menulis 200, 500 atau bakan 1000 kata. Sisihkan waktu yang sama pada setiap hari misalnya di pagi hari dan dilaksanakan secara disiplin. Jangan mencemaskan tentang kesempurnaan tulisan, fokuskan saja pada pengungkapan jalan ceritanya. Dan yang terpenting adalah rileks saja karena Memoar adalah jenis tulisan yang mudah dikerjakan. Bila anda sudah selesai melakukan penelitian dan mengenali semua karakter cerita Anda secara penuh, maka sekarang Anda hanya perlu menceritakannya kembali saja.

Sumber : RDI April 2009

This entry was posted on Kamis, April 30, 2009 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

1 komentar

Posting Komentar